Solo Female Trip Jogja - Lombok - Bali - Jogja (edited)

 

Aroma pagi itu masih dapat ku ingat dengan jelas. Sebuah cerita tak terlupakan, petualangan solo traveling tujuan Lombok-Bali di penghujung tahun 2014. Perjalanan yang menyisakan kenangan manis untuk diceritakan. Apakah kalian juga merindukannya? Birunya laut, deburan ombak dan lincahnya burung yang terbang bebas di udara? Apakah kalian masih mengingatnya? Indahnya gunung yang menjulang dan siulan yang sesekali kau lepaskan saat berjalan ditengah hijaunya pepohonan? Apakah kalian ingin mengulanginya? Merasakan aroma kebebasan.------zzzzttttttttt------tiba-tiba suasana berubah :) ga usah serius2 ya agan2 duduk manis sambil baca cerita ane ya kkkkkk. Jadi cerita ini sudah saya edit dengan gaya bahasa sebesas-bebas nya :D yang penting isinya berfaedah bagi handai taulan semuak.Jadi begini, berikut cerita perjalanan solo saya ke Lombom yang udah agak jadul, tapi semoga berfaedah (*pengulangan apalah).Saya berasal dari Jogja, dan  rencana saat itu adalah, Jogja-Lombok-Bali di penghujung tahun 2014 (luar byasaaaaaak). 

Hari pertama:

Jogja - stasiun Lempuyangan kelas Ekonomi dengan tujuan akhir Stasiun Banyuwangi Baru. Perjalanan darat ditempuh kurang lebih 14 - 15 jam. (Bayangin duduk manis di kereta, jangan lupa sarapan dan berdoa). Oh ya,untuk tips packing dan bepergian click di sini ya. Harga tiket waktu itu kalau ngga salah Rp 150.000,-Kereta akan berhenti di ujuuung pulau Jawa, final destinantion lah Stasiun Banyuwangi Baru. Jangan lupa ke kamar menyegarkan pikiran. Dari Stasiun ke Pelabuhan jaraknya deket banget, jalan aja sambil lihat kiri kanan kurang lebih 20 menitan. Oh iya, lebih seru kalau bepergian sama teman sih, jadi ga takut tersesat:) Kalau ada yang gila dan mau traveling sendiri jangan lupa baca Tips Traveling Solo. Oh ya, peta ke pelabuhan juga sudah daku gambar di halaman paling bawah.
Pukul 23.00 Tujuan : Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk. Jarak tempuh 1 jam an.

Hari ke Dua : 

Pukul 24.00 WITA tiba di Pelabuhan Gilimanuk. Pertama mengucap Puji dan Syukur menghirup udara pagi di Bali yang segar. Hiruppp, lepaskan. Hirupp kembalii,buang. Cukup. Oke, next, perjalanan adalah dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Padang Bai. Jadi ceritanya, dari ujung bali ke ujung bali sononya lagi. Baiklahhhh. Dari Pelabuhan Gilimanuk, dengan berjalan kaki, tiba juga di Terminal Bus Ubung. Dan sudah saya duga,ni terminal horor. Sepiiii man! (Iya lah jam 1 dini hari) agak dramatis ya kali ini, di tengah stasiun bus yang sangat sepi, saya bergabung dengan beberapa orang pendaki Gunung Rinjani yang menyewa bus untuk sampai di Pelabuhan Padang Bai. Ya, rasanya sesaat seperti tak masuk akal, perjalanan darat ini terlalu berat untuk di rasakan, meski persiapan sudah jauh-jauh minggu. Perjalanan 5 jam dengan bus, membawa babak baru untuk perjalanan tak henti selanjutnya. Saat itu memang pengujung tahun,jadi memang banyak pendaki. Jadi pertimbangkan bulan atau waktu yang tepat saat kalian akan bepergian ya. Kalau di rasa berat,banyak penginapan di sekitar pelabuhan. Jadi,nomor kontak penginapan sekitar juga harus di siapkan. Dan saya beruntung ada kawan seperjalanan. Baik, 5 jam naik bus dimulai. Ngantuk, iyes. Desak-desakan, ehmm ga juga, yang penting duduk aman dan nyaman.
Setibanya di Pelabuhan Padang Bai, dengan membeli tiket seharga Rp 55.000,- perjalanan 5 jam dengan Kapal Feri menuju Pelabuhan Lembar, Lombok sudah di depan mata. Yak, tidak perlu saya mengulanginya kan? Perjalanan 5 jam man!!!!!!!  Kala itu se kapal dengan banyak orang, jadi harus extra hati-hati ya. Cari tempat istirahat yang aman dan nyaman, dan pastikan You brave and confident to do it! Hingga 30 menit sebelum berlabuh, saya terbangun dan terpana oleh hijaunya tumbuhan mangrove menyambut di Pelabuhan Lembar, Lombok!

Lompat-lompat kegirangan sampai Lombok, senyum-senyum sendirian tanpa make-up menempel, saya tidak sabar untuk segera menjelajah Lombok. Dari Pelabuhan ke penginapan di daerah Ampenan,saya naik ojek. Jangan sungkan tanya ke petugas pelabuhan untuk ojek mana yang mereka kenal. Oh ya, saat itu saya juga minta nomor telepon Bapak Ojek untuk di pakai nanti saat pulang:) Jadi, udah ada GoJek deh :)Setibanya di penginapan di daerah Ampenan, dengan persiapan ala kadarnya, saya mengunci kamar dan bermotor ria mengelilingi Lombok. Lombok benar-benar indah, tak seramai tempat pariwisata lain dan infrastruktur nya sudah baik. Pantai Kuta Lombok, Rumah Sasak Sade, berkuliner, dan berburu oleh-oleh adalah agenda wajib hari pertama. Ya, saya lelah, tapi perasaan yang lebih besar yang saya rasakan adalah, saya bahagia karena berada di tempat yang selama ini hanya ada dalam daftar angan-angan saya. 

Hari kedua adalah hari yang panjang untuk sepenuhnya bermain air. Pagi jam 06.00 seusai sarapan, lagu-lagu di mp-3 menemani perjalanan 1 jam mengendarai motor menuju ke Pelabuhan yang akan membawa saya ke Gili Trawangan. Lupa nama Pelabuhannya, tapi rencana itu adalah, naik kapal lokal ke Gili Trawangan, bukan speed boat ya :). Itulah kenapa saya memilih tinggal di Ampenan. Tuh daerah udah muluus, nyampek di pelabuhan. Kurang lebih naik motor 1,5 - 2 jam. Jadi, Ampenan adalah kota tua nya Lombok yang dahulu merupakan pelabuhan utama Lombok sebelum Pelabuhan Lembar yang sekarang. Kota eksotik dengan pemandangan ruarr byasak.

Perjalanan yang romantis bersama Jason Mraz. Disepanjang perjalanan, mata saya tak henti-hentinya dimanjakan oleh indahnya resort, nyiur pohon kelapa, pantai, pantai dan pantai. Apakah saya baru saja menyebut kata pantai sebanyak 3 kali?! I must be crazy! Sungguh luar bisa kuasa Tuhan. Beberapa kali saya bahkan berhenti sejenak menimati pemandangan dan mengambil gambar. Tak henti-hentinya saya bergumam dan bersyukur akan keindahan yang saya rasakan pagi itu, “ sungguh nikmat apalagi yang kau dustakan?!”.


 Sumber foto : dokumentasi pribadi

 Sumber foto : dokumentasi pribadi


Setibanya di pelabuhan kecil itu, saya membayar Rp 15.000,- untuk menaiki perahu kecil yang membawa saya bersama para pedagang asongan ke Gili Trawangan. Ya Gili Trawangan memang lebih dikenal terlebih dahulu dibandingkan Gili lainnya, yakni Gili Meno dan Gili Air. Dan setiap Gili memiliki keindangan lainnya. Kalau ada yang mau menginap di Gili juga bisa lok, bisa cek penginapan di sekitar Gili. 

Di Gili Trawangan kita akan mendapati banyaknya penginapan, kafe, restaurant atau bar. Dan, mendaftarlah saya pada paket seharian snorkeling. Sambil menunggu jadwal keberangkatan 1 jam lagi, saya menyewa sepeda dan menikmati Gili Trawangan dari ujung ke ujung. Gili Trawangan menurut saya sudah sangat maju, sudah menjadi pulau kecil yang hingar bingar. Hampir lupa kalau ini di Indonesia, karena yang saya temui adalah banyaknya wisatawan mancanegara. Singkat cerita, paket snorkeling yang saya ambil adalah paket seharian yang menguras tenaga dan perasaan. Bagaimana tidak, karena ditengah para anggota snorkeling, saya satu-satunya orang yang sendiri. I am the one who should jump first and back to the boat first because I have no one to talk and help me if I lost my boat!! *burst laughing.

 Sumber foto : dokumentasi pribadi



Sekembali dari Gili Trawangan sambil berkendara motor, saya kembali ke penginapan. Sunset sepanjang jalan sore itu menyisakan kenangan sedih, karena sangat singkatnya waktu yang saya habiskan di Lombok. Malam hari, pukul 20.00 WITA, Bapak Ojek sudah siap mengantar saya ke Pelabuhan Lembar, Lombok untuk kembali melanjutkan perjalanan selanjutnya di Bali. Tiga hari di Bali saya habiskan bersama teman dan saudara yang datang jauh-jauh ke Indonesia untuk merayakan tahun baru bersama. Masih teringat, tanggal 1 Januari 2015, di atas langit Bali, saya berjanji untuk kembali lagi suatu saat nanti. Melanjutkan cerita yang tertunda kala itu di Pulau Lombok dan Bali dengan catatan sepuasnya!


Biar seru kalikya ceritanya ber seri di masa mendatang. 

 
Semoga cerita singkat ini memberi gambaran mengenai solo traveling bagi para wanita-wanita luar biasa di luar sana. Saya tidak menyarankan anda untuk traveling sendiri tanpa pengalaman dan pengawasan professional ya?!Big No. Sekedar info saja, saya sudah mulai menabung dan menemukan trial error untuk my solo traveling. Menempuh perjalanan seorang diri adalah salah satu bucket list saya yang masih dianggap asing dan aneh bagi sebagian orang. Orang-orang menganggap saya pemberani, sebagian akan berpikir saya aneh karena berpetualang tanpa kawan. Jadi, ini tidak mudah ya. Bepergian bersama kawan juga hal yang dirindukan.

Kalau ditanya apakah saya mau mengulangi lagi perjalanan berat itu? Hem, sama halnya saat kalian belajar di sekolah dan ingin lulus agar dapat hidup lebih baik. Saya juga, ingin segera kembali untuk pengalaman yang lebih baik. Jadi, cukup sekali saja melukis pengalaman berkesan itu, dan kembali dengan membuat pengalaman yang indah lainnya. Yeayyy......

Memang jalan-jalan sendiri enak?
Ya memang sulit. Tetapi bukankah kebahagian itu untuk dirasakan? Bukan dilihat? Saat kesendirian itu saya merasa lengkap. Karena saya teringat terhadap apa yang telah kita miliki, apa yang telah kita lalui, kesalahan yang tidak akan pernah kita ulangi dan mimpi di masa depan yang kepadanya kita telah berjanji untuk menepati. Apabila ditanya, apa dan bagaimana liburan impian saya. Saya akan menjawabnya tanpa ragu, saya ingin mengulangi memeluk kenangan indah itu lagi. Dengan waktu bercengkerama lebih lama dan bermimpi mengajak orang yang disayangi untuk kembali kesana. 

Bagi saya, mimpi itu bagai energi dalam hidup. Dengan memiliki mimpi dan cita-cita, kita tetap bisa bertahan dan melalui hal terberat apapun demi sebuah pencapaian yang kita impikan. [Seperti aroma Parfum Vitalis menumbuhkan energi baru disaat apapun dan kapanpun, yang dipersembahkan untuk wanita yang energik untuk membatu memancarkan rasa percaya diri untuk mencapai kesuksesan yang diimpikan.]

Sambil mendengarkan salah satu lagu favorit saya, Be Honest by Jason Mraz, saya berharap setiap wanita yang membaca kisah saya dapat mulai jujur terhadap diri sendiri, mengenai apa yang sebenarnya kita inginkan dan sudah sebesar apa usaha kita untuk mewujukannya? 
*Be Honest - Jason Mraz playing ~~~~





Komentar

Postingan Populer