Lagi-lagi gagal beasiswa: Belajar dari kegagalan atau menyerah karena gagal?


Selamat siang rekan-rekan pembaca yang budiman, terima kasih sudah mampir di blog ini. Hari ini mau cerita yang fresh banget from the oven, buka email pengumuman tentang penolakan atau gagal setelah sekian kalinya ngelamar (bukan pria) beasiswa.


Yg fresh pagi ini





😭😭😭


Kemudian mengingat yg lalu-lalu, 





dan masih banyak lagi email seperti ini, antara percaya dan ngga yaaa

Kemudian nangis ber - SERI - berkepanjangan dah kaya drama Koreya aja........
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭


Kenapa sih ini perlu saya share? Kan ada banyak juga yang mengalaminya.

Nah ini justru yang ingin saya bagikan, meski ditolak dan gagal berulang kali, bohong sih kalau saya bilang ga sedih. Ya sedih lah, apalagi mulai sombong dan mencoba menagih pertanggung jawaban diri sendiri "kan aku dah berusaha, belajar keras, pengalaman kerja juga udah banyak, les sana-sini, waktu ku ku berikan buat ini" dan lain-lain, akhirnya berujung pada "ya terima saja kenyatannya"
Proses "menerima kenyataan' ini yang mudah ditulis dan di ucapkan tetapi kelas berat yang saya pribadi pelajari selama hidup ini. Dan kali ini ingin aku bagikan ke teman-teman. 




Kalau ditanya, 

Kok ga bosen sih? Kenapa ga coba hal yang lain? Kenapa ga pindah kerja? Kenapa sekolah terus? Kenapa?

Ya namanya juga netizen kan pada podium penonton yak jadi bisanya ya sorak sorakk heheehehehehe

Kalau ditanya, Sedih ga nerima email kegagalan itu?

Sediihhhh, aku sedih banget, nangisss, meski sudaha berulang kali, beragam penolakan ku terimaaaa tetap saja sedih tidak dapat email kegagalan. 



TAPI kalau boleh jujur-jujuran, aku sendiri paling tidak lebih banyak belajar dari kegagalan dari pada kesuksesan. 

Pada Kegagalan aku belajar untuk :

Tidak sembarang menilai orang atau don't judge people easily 

kok dia begini sih, atau dia begitu sih, kok gini aja ga tau, kok masih muda menikah, kok eman-eman banget resign dari kerjaannya, kok patah hati aja sampai lebai gitu


Karena kita tidak pernah tau apa yang seseorang alami, semua perjuangan hidup, dan pergulatan dirinya. 


Kita punya pilihan melakukan hal baik atau tidak, berkata yang baik atau tidak, di saat itu pilihlah menjadi yang baik, katakan hal yang baik dan positive

Kalau dulu ga paham yg namanya "keep positive" apaan sih, ngapain harus boong di depan orang, ya kalau ga suka ya bilang aja, kan kamu gagal ya kamu harus belajar lagi lah, d e el el
Itu yg namanya kelas belajar positive tu seumur hidup deh, hehehehehe tapi beneran aku dapat setelah sekian tahun aku mulai berteman dengan ke gagalan tadi. 
Di saat ada teman yg gagal atau berduka, pilihlah kalimat yg membangun bukan menjatuhkan,
membangun dengan tidak berbohong pada perasaanmu sendiri ya.

Pengalaman banyak yg bilang "udah lah lain kali dan sebagainya, kenapa harus ke sana" "aku tu khawatir kamu gagal" 


Menn, kalau ada yg bilang mereka khawatir kamu gagal sedih dan sebagainya, itu berarti mereka belum tau passion kamu dan ga tau potensimu, dipersilahkan mencari inner circle yang lebih baik.


Belajar untuk rendah hatiii, salah satu awal kegagalan adalah ketika "merasa bisa kok, ini mudah, aku ada kenalan, koneksi; aku kan pengalaman udah banyak, nilai bahasa ku juga tinggi"

Brooll di saat itu, kamu sudah ambil tiket gagal, karena kamu menutup diri untuk belajar.
Dan aku pernah buktikan itu dan perasaan di jatuhkan ego sendiri ituuu sakiittt. 


Last but not least, dari kegagalan aku belajar untuk
Tidak pernah menyerah dalam hal apapun.
Kerjaan, kehidupan pribadi, bahkan ngedit foto dan video yg masih jelek aja aku ga nyerah ^^


Bergurulah pada kegagalan, karena dia mengajarkan arti perjuangan, kesabaran, ketekunan, dedikasi dan semangat untuk bekerja keras. 

Karena semangat dan dedikasi adalah koentji!!!



Jadi, sekian dulu sharing ku teman-teman, semoga ini menjadi sedikit penyemangat buat kita semua yang pernah berada di sana. Perasaan ini hanya sementara, bangunlah dan lalukan yang terbaik setiap hari!






Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer